Mahasiswa KKN Kenalkan Karya Gurindam 12 dan Tunjuk Ajar Tulisan Arab Melayu


Mahasiswa KKN Melayu Serumpun Sosialisasi Karya Gurindam 12 dan Tulisan Arab Melayu di SMPN 4 Pesawaran. (Dok. Ist.)

Mahasiswa KKN Melayu Serumpun dari berbagai daerah seperti Lampung, Riau, Aceh, dan Kepulauan Riau, bersatu dalam semangat kolaborasi menyosialisasikan dan memperkuat kekayaan budaya Melayu. Sabtu, 26 Agustus 2023, mahasiswa mengenalkan karya Gurindam 12 dan Tunjuk Ajar Tulisan Arab Melayu di SMPN 4 Pesawaran

Gurindam 12 merupakan sebuah karya yang dihasilkan oleh Raja Ali Haji pada abad ke-19. Karya sastra ini berisikan panduan etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari.

Mahasiswa yang terlibat dalam program ini menggali makna mendalam dibalik setiap barisnya. Karya ini memuat pedoman untuk menjalani kehidupan yang bermakna, beretika, dan tanggung jawab sosial.

Selain memahami Gurindam 12, mahasiswa juga fokus pada Tunjuk Ajar Tulisan Arab Melayu. Tulisan ini tidak hanya berperan dalam menyebarkan ajaran agama Islam, tetapi juga memainkan peran penting dalam mempertahankan warisan budaya melalui sistem tulisan dan penerjemahan.

Nurlya Rahma, salah satu mahasiswi STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau menjelaskan, “melalui pemahaman yang mendalam terhadap Gurindam 12 dan tulisan Arab Melayu, kami berharap dapat menghidupkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya dan mengaplikasikannya dalam realitas kehidupan masa kini.”

Acara tersebut mencakup pelbagai kegiatan seperti workshop, diskusi panel, dan pameran seni. Mahasiswa dengan antusias berbagi cerita tentang bagaimana mereka dapat menerapkan ajaran Gurindam 12 dalam konteks modern, serta pentingnya memahami tulisan Arab Melayu dalam menyatukan identitas budaya Melayu.

Melalui semangat kolaborasi lintas batas dan dedikasi terhadap warisan budaya, mahasiswa KKN Melayu Serumpun berharap dapat menjaga kekayaan budaya mereka dan meneruskannya kepada generasi mendatang. Acara ini membuktikan bahwa nilai-nilai tradisional tetap relevan dalam menghadapi tantangan modern, dan mahasiswa memiliki peran penting dalam membawa warisan budaya ini menuju masa depan yang lebih terang.* (Febriansyah/NF)