10 Mahasiswa UIN RIL Ikuti KKN Melayu Serumpun V di Aceh
Sebanyak 10 mahasiswa UIN Raden Intan Lampung ikuti KKN Melayu Serumpun Angkatan V Tahun 2024. KKN ini dilaksanakan pada 20 Juliā28 Agustus di Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur, dengan penyelenggara IAIN Langsa.
KKN Melayu Serumpun merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan secara kolaboratif antara PTKIN se-Sumatera dan beberapa perguruan tinggi di Malaysia dan Brunei. Tahun ini, KKN Melayu Serumpun diikuti oleh 22 PTKIN dengan total peserta 715 mahasiswa. Tema yang diusung pada KKN ini yaitu āIslam dan Budaya Melayu Serumpun di Acehā.
10 Mahasiswa UIN Lampung tersebut yakni Muhamad Syahreza dan Amri Saputra prodi Pendidikan Agama Islam; Siti Inariyah dan M Yusuf Prawiro prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam; dan Siti Karimah prodi Pendidikan Biologi. Kemudian Kesyh Susanto dan Hertina Sahara prodi Hukum Keluarga Islam; Vemi Hidayanti prodi Pendidikan Bahasa Inggris; Ahmat Su Helmi prodi Sistem Informasi; dan Pedli Yanti prodi Pendidikan Matematika.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Direktur PTKI Ditjen Pendis Kemenag RI Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi MAg. Prof Inung, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa KKN Melayu Serumpun hendaknya dijadikan hubungan timbal balik antara kampus dengan masyarakat.
āBukan program menggurui masyarakat, karena selama ini masyarakat sudah cukup ‘survive’. Mahasiswa adalah fasilitator yang bisa menjembatani antara masyarakat dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan solusinya,ā ungkap Dir. PTKI tersebut, Sabtu (20/7).
Turut hadir pada pembukaan KKN ini Pj Bupati Aceh Tamiang Drs Asra, Pj Bupati Aceh Timur Amrullah M Ridha SSos MSc, Pj Walikota Langsa Syaridin SPd MPd, Rektor IAIN Langsa beserta jajaran, dan perwakilan pimpinan PTKIN Se-Sumatera. Turut mendapingi dari UIN RIL Wakil Rektor II Dr Safari Daud MSos dan Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (Kapus PkM) Dr Eko Kuswanto MSi.
Menurut Kapus PkM UIN RIL, KKN adalah upaya mahasiswa belajar bersama masyarakat dan menggerakkan perubahan sosial pada masyarakat. āSehingga usai KKN perubahan baik yang dihasilkan dapat terus dijalankan oleh masyarakat secara berkesinambungan,” kata Eko Kuswanto.
Sementara itu, salah satu peserta KKN M Yusuf Prawiro mengungkapkan, KKN Melayu Serumpun ini sangat luar biasa dan betapa pentingnya untuk mahasiswa. āKarena kita di sini, selain mengabdi untuk negeri, kita juga mendapatkan banyak relasi dari berbagai kampus di Sumatera dan pastinya banyak pengalaman. Mari kita sukseskan KKN ini dan semoga kita semua bisa bermanfaat dan selalu menebar kebaikan di desa-desa,ā pungkasnya. (NF)