Pelajari Khazanah Kearifan Lokal, 5 Mahasiswa UIN RIL Ikuti KKN Moderasi Beragama
5 Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung ikuti KKN Moderasi Beragama IV di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, pada 15 Juliā25 Agustus 2024. Selain mengabdi di masyarakat, para mahasiswa juga diajak menggali lebih dalam khazanah kearifan lokal setempat dan belajar hidup bertoleransi.
KKN Moderasi Beragama IV ini diselenggarakan oleh UIN Sunan Gunung Djati dan Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendis Kemenag RI. KKN ini diikuti oleh perwakilan mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se-Indonesia.
KKN Moderasi Beragama ini dibuka oleh Sekjen Kemenag RI Prof Dr M Ali Ramdhani STP MT. Dalam sambutannya, Prof Ali menyampaikan bahwa pemilihan lokasi KKN Kecamatan Cigugur ini merupakan kecamatan yang pluralis karena terdapat komunitas Muslim, Kristen, Hindu, Budha dan juga Sunda Wiwitan yang dapat hidup dengan rukun dan damai.
āTentu sesuai konteksnya moderasi beragama, anak-anak kita (mahasiswa) akan belajar di sana, bagaimana masyarakat Cigugur memerankan prinsip-prinsip toleransi di antara mereka. Sehingga mudah-mudahan setelah belajar dari sini, mereka dapat menerapkannya di tempat masing-masing,ā tutur Sekjen, Selasa (16/7/2024).
Turut hadir pada pembukaan tersebut Direktur PTKI Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi MAg beserta jajaran dan perwakilan pimpinan PTKN lainnya. Dari UIN Raden Intan Lampung turut mendampingi mahasiswa yakni Kepala Biro AAKK Dr Abd Rahman MPd dan Wakil Dekan III FEBI Dr Wahyu Iryana MAg.
Adapun kelima mahasiswa UIN Raden Intan Lampung yakni Devi Putri Lestari prodi Pendidikan Agama Islam; Marsella Tria Amanda Hanum prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir; M Yakhsyallah Liddinillah prodi Hukum Keluarga Islam; Ummi Zakiyah Diyanah prodi Hukum Tata Negara; dan Nada Naurah Putri Azizah prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Dr Wahyu yang juga selaku dosen pendamping menjelaskan, Cigugur, Kuningan, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu simbol Kebhinekaan yang nyata. āBagaimana kearifan lokal berkhidmat dengan penguatan Pancasila sebagai lem perekat berbagai suku dan agama bersatu dalam keragaman. Di Cigugur ada aliran kepercayaan Sunda Wiwitan yang dikembangkan melaluiĀ gerakanĀ Madrais,ā paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Yakhsya, salah satu mahasiswa peserta KKN mengatakan bahwa KKN ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan praktik moderasi beragama di tengah masyarakat. āMelalui program ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk menerapkan ilmu yang telah mereka peroleh, tetapi juga berperan aktif dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi, kerukunan, dan kedamaian antar umat beragama,ā ujarnya.
Dia menambahkan, KKN yang diikutinya itu diharapkan dapat menjadi kontribusi nyata dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan saling menghormatiĀ perbedaan. (NF)