Mahasiswa KKN Kebangsaan Buat Pupuk Organik


Mahasiswa KKN Kebangsaan bersama Kelompok Tani saat membuat pupuk kompos organik. (Dok. Ist)

Basarang – Mahasiswa KKN Kebangsaan ke-X dan KKN Bersama tahun 2022 yang berlokasi di Desa Tambun Raya, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, membuat pupuk organik. Mahasiswa bersama Kelompok Tani (Poktan) setempat membuat dua jenis pupuk yakni pupuk organik kompos dan pupuk organik cair (POC) yang berasal dari feses dan urine Sapi.

Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya penyediaan pupuk berbahan organik yang mudah didapatkan oleh masyarakat sekitar yang mayoritas bertani sayur. Pembuatan pupuk organik ini juga dapat dipasarkan untuk meningkatkan pendapatan Poktan setempat.

Selain itu, menurut Ketua Poktan dengan nama Tirto Kencono, Yunan, menjelaskan, pembuatan pupuk organik ini dapat mengurangi efek samping dari penggunaan pupuk kimia.

“Bertani sayur memang sudah menjadi mata pencaharian masyarakat di sini. Bahkan julukan Desa Tambun Raya sebagai kampung hortikultura muncul dengan adanya kelompok tani-kelompok tani yang ada di desa ini, salah satunya Kelompok Tani Tirto Kencono,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Koordinator pembuatan pupuk Taufik Rohman. Dia mengatakan, kegiatan atau pekerjaan menanam sayur dan ternak hewan sudah lama dilakukan oleh masyarakat Desa Tambun Raya. “Kami juga pernah didatangi oleh Kementerian Pertanian karena keunggulan produksi sayur-mayurnya,” katanya disela-sela pembuatan pupuk, Sabtu (23/7).

Taufik memaparkan, pembuatan POC dilakukan proses prosesor fermentasi selama 2 minggu dengan mencampurkan urine Sapi dan EM4. Sedangkan pembuatan pupuk organik kompos dibuat dari feses sapi dengan mencampurkan EM4, kapur, molase, dan arang sekam.

“Proses pembuatan pupuk organik ini dilakukan dengan mengaduk bahan-bahan tersebut agar tercampur dengan rata. Dari pembuatan pupuk organik ini menghasilkan pH 7, dimana jenis pupuk ini dikatakan sangat bagus untuk penanaman sayuran,” tambah Taufik.

Adapun nama mahasiswa Kelompok KKN di Desa Tambun Raya yakni Khoirul Umam Addzaky (UIN Raden Intan Lampung); Melinda Karim (Universitas Gorontalo); Alfiah Saputri (Universitas Sulawesi Barat); Ahmad Mahdi (UPN Veteran Jakarta); serta Debora Flouresenza, Inka Risthi, Yuliasari, Dhea Angelina, Horas Tambunan, dan Timang (Universitas Palangka Raya).*

Penulis: Khoirul Umam Addzaky
Editor: Novrizal Fahmi